Mulanya aku hanya bisa menatap,terlama waktu berjalan, ku mulai bertanya siapa ia yang jelita,mata tajam menatapku diruang semu,senyum nya pun tak kias kulihat di gelapnya ruang kamar,kapan bermula cinta ini,aku sendiripun tak tahu,apakah ini semu sebuah hati yang memeras pikiran,entahlah tulisan ku terus mengukir sebuah nama,tiga huruf saja.biar ku perjelas lisan nya tutur hati bercengkrama pada sunyi nya malam,ia dengan ku hanyalah semu,dalam arti fatamorgana saja,tapi Tuhan pun tau dia seakan hidup disepenggal waktu hari" ku.hei Tuan dan nyonya aku tak gila,apalagi aku ilusi,ini nyata,bahkan aku sering bermimpi bersamanya didermaga senja,menanti pelangi dan warnanya indah,sumpah ini Surat ku,ku tulis diruang pekerja seni,ku tak bermain" apalagi kalian bilang tulisan ini hanyalah skenario drama novelist syair.TIDAK ini jelas ku paparkan,tanpa jeda ku garap diotak singa petang.
Oleh : Troy.
Palembang
Bagikan
COBA DIKAJI
4/
5
Oleh
YAP