Jumat, 18 April 2014

PUISI HENING


kosong lengkung angin
di batas cakrawala dingin membunuh hening
udara berselilmut kabut menerobos dinding batinku
menusuk hingga kejalan alir darahku
o,aku semakin terkesima
terbunuh aksara di biasan angkasa
sepiku menunggu rindu
telah menjadi puingpuing debu yang berlari
di sini di batas lazuardi
sosok cakrawala mimpi telah berhenti
mati terbingkai di ujung waktu yang meniti

lalu malam itu hadir
mengusir isak nadir
nafasku semakin getir
tak terucap luka telah hadir
jantung hatikupun hilang terkutuk takdir
sudahlah biarkan saja
aku terpesona lara
di bawah jelata kunang hening kian kudamba
kusisipkan telaga di kelopak mata
sebagai pemberhentian airmata
karena malam ini kuingin menangis karena cinta
ya,karena cinta,...

Oleh : Kakek Tampan Jomblo
ROEMAH BAMBOE,2014

Bagikan

Jangan lewatkan

PUISI HENING
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.