Sabtu, 19 Oktober 2013

PAMERAN TUNGGAL HIDUPKU (episode ke tiga )

Dua melati dipundak bukan sekedar pemberian
berputih asa merambati jalan setapak berbekal kejujuran

Teringat nasihat bapakku petani desa miskin
tentukan berdirimu : dibukit, dipadang atau ditepi jalan

Dibukit : jadi sasaran tembak, diterjang angin kencang, dilihat semua orang,mungkin cuma seorangan, jiwa luhur mengakar kebumi persada, pucuk melambai agungkan Sang Pencipta
Dipadang : jejak hilang, berbaur suhu semesta , pintarpintar membaca zaman, jika perlu cepatlah bertukar roman, bumi persada nikmat kita, Sang Pencipta belakangan kita bicara
Ditepi jalan : ramah menyapa siapa saja, bicara tundukkan kepala, bagaimana baiknya saja, jika perlu menjilat kenapa rupanya, Sang Pencipta juga tau kita

Maafkan aku bapak, kupilih jadi diriku sendiri
kubusungkan dada, tak mau lagi dicerca dihina,
kuanyam pengabdian dijalan kebenaran hati nurani

Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-
# Pondok bambu istanaku, Kamis 17/10/2013=09:15 wib

Bagikan

Jangan lewatkan

PAMERAN TUNGGAL HIDUPKU (episode ke tiga )
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.